Amerika Serikat (AS) menuduh Rusia memberikan bantuan militer lanjutan ke Iran, termasuk sistem pertahanan udara. AS mewaspadai kedekatan Iran dan Rusia sejak Iran mengirim drone untuk mencapai sasaran Rusia di Ukraina. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengutip penilaian intelijen AS untuk tuduhan tersebut.
Ia mengatakan Rusia menawarkan tingkat dukungan militer dan teknis yang belum pernah terjadi sebelumnya pada Iran. Dukungan militer dari Rusia dapat mengubah hubungannya dengan Iran menjadi kemitraan pertahanan penuh. AS sebelumnya mengutuk kerja sama keamanan antara Iran dan Rusia soal pengiriman senjata.
Hubungan militer yang luas antara Rusia dan Iran melibatkan pengiriman peralatan militer seperti helikopter, jet tempur dan drone pada Jumat pekan lalu, dikutip dari . John Kirby mengatakan transfer senjata itu melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB. AS telah menerapkan sanksi pada keduanya atas hal ini.
John Kirby mengatakan Rusia dan Iran sedang mempertimbangkan untuk menyiapkan jalur perakitan drone di Rusia untuk konflik Ukraina. Sementara Rusia melatih pilot Iran di pesawat tempur Sukhoi Su 35. Ia yakin Iran berpotensi menerima pengiriman pesawat dari Rusia tahun ini.
“Pesawat pesawat tempur ini secara signifikan akan memperkuat angkatan udara Iran relatif terhadap tetangga tetangga regionalnya,” kata John Kirby, Jumat (9/12/2022), dikutip dari . John Kirby mengatakan AS akan memberikan sanksi kepada tiga entitas yang berbasis di Rusia yang aktif dalam akuisisi dan penggunaan drone Iran. Sanksi tersebut berlaku untuk Angkatan Udara Rusia, Pusat Penerbangan Tak Berawak Negara ke 924 dan Komando Penerbangan Transportasi Militer yang terlibat pengiriman drone dari Iran ke Rusia.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri AS mengatakan akan mengganggu kegiatan pengiriman senjata Rusia dan Iran. “Amerika Serikat akan terus menggunakan setiap alat yang kami miliki untuk mengganggu transfer ini dan memberikan konsekuensi pada mereka yang terlibat dalam kegiatan ini,” kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken. AS percaya Iran sedang mempertimbangkan penjualan ratusan rudal balistik ke Rusia.
Sekretaris luar negeri Inggris James Cleverly membidik kesepakatan kotor antara Rusia dan Iran. James Cleverly mengatakan dalam sebuah pernyataan, Iran telah mengirim drone ke Rusia dengan imbalan dukungan militer dan teknis dari Rusia. "Iran sekarang menjadi salah satu pendukung militer utama Rusia,” katanya.
“Kesepakatan kotor mereka telah membuat rezim Iran mengirim ratusan drone ke Moskow, yang telah digunakan untuk menyerang infrastruktur penting Ukraina dan membunuh warga sipil." "Ini akan meningkatkan risiko yang ditimbulkannya bagi mitra kami di Timur Tengah dan keamanan internasional,” kata James Cleverly, seperti diberitakan Al Jazeera, Jumat (9/12/2022). Ia menjanjikan Inggris akan terus mengungkap aliansi Rusia Iran dan meminta pertanggungjawaban kedua negara.
Sementara Rusia menanggapi tuduhan AS dengan mengatakan AS juga melakukan hal yang sama. Rusia menuduh AS memasok senjata ke Ukraina yang berakhir di tangan oknum jahat, tidak hanya di Eropa tapi juga di Afrika dan Timur Tengah. Pernyataan itu disampaikan oleh Duta Besar Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzya.
Ia merujuk pada komentar Presiden Nigeria Muhammadu Buhari yang mengatakan senjata dan pejuang dari Ukraina sedang menuju ke wilayah Danau Chad dan membantu kelompok kelompok kekerasan. AS juga mempertimbangkan langkah langkah tambahan, seperti kontrol ekspor untuk membatasi akses Iran ke teknologi sensitif. “Saya pikir penting bagi kita untuk memperjelas, kemitraan ini menimbulkan ancaman, tidak hanya bagi Ukraina, tetapi juga bagi tetangga Iran di kawasan itu.”
Dia mengatakan AS telah berbagi informasi dengan sekutu di Timur Tengah dan di seluruh dunia, dikutip dari . "Kami mendesak Iran untuk berbalik arah dan tidak mengambil langkah langkah ini," katanya. Sebagai bagian dari upaya AS untuk membantu Ukraina, John Kirby mengatakan AS akan memberi Ukraina paket keamanan tambahan sebesar $275 juta.
“Ini akan memberi Ukraina kemampuan baru untuk meningkatkan pertahanan udaranya dan melawan ancaman yang dihadapi Ukraina dari drone,” katanya.