Inspiratif Semangat dalam Keterbatasan, Penyandang Disabilitas Diajak Nobar Film Tegar Semangat berjuang kaum disabilitas menjadi inspirasi di kehidupan nyata. Sejumlah Ibu ibu Inspiratif dan Penggerak Pemberdayaan Perempuan dan Sosial memetik inspirasi dalam jalan cerita Film Tegar. Mereka ikut nonton bareng yang digagas Asosiasi Marketing Communication Indonesia (AMCI) Bersama Rumah Digital untuk Disabilitas.
Nobar yang juga mengundang penyandang disabilitas ini digelar di XXI Premiere Gandaria City, Jakarta Selatan, pekan lalu. Terlihat Dewi Motik Pramono, Dewi Arimbi Alamsjah, dan Henny Kiemaz. Acara nonton bersama tersebut sebagai bentuk dukungan Gerakan Indonesia Inklusif Ramah Disabilitas.
“Kegiatan ini diharapkan menjadi momentun bagi teman disabilitas untuk saling bertemu dan saling menguatkan" ujar Ketua AMCI, Dya Loretta, SE, M IKom PhD(c). Loretta juga mengatakan, bahwa ekosistem disabilitas di Indonesia punya kesempatan yang sama untuk dapat menempuh pendidikan dan sekaligus menjadi support system bagi para ibu dengan anak spesial. “Tentunya mendukung film TEGAR yang memberikan cara pandang yang berbeda bahwa teman disabilitas sesungguhnya punya semangat yang tinggi untuk mengejar mimpinya, karena dari perbedaan yang ada menjadikan kekuatan, semangat dan motivasi untuk mandiri terus maju dan mereka harus memperoleh pendidikan yang setara," kata Loretta.
Tegar adalah film drama Indonesia tahun 2022 yang disutradarai Anggi Frisca dan dibintangi aktor cilik pendatang baru penyandang disabilitas, M. Aldifi Tegarajasa. Selain dibintangi oleh Aldifi film ini juga dibintangi oleh beberapa artis ternama Indonesia, seperti Deddy Mizwar, M Adhiyat, dan Ine Febriyanti. Film Tegar bercerita tentang kegigihan anak penyandang disabilitas dalam mewujudkan impiannya.
Secara garis besar, film ini mengisahkan tentang kehidupan anak penyandang disabilitas bernama Tegar yang tidak mendapatkan kasih sayang dari orang tua. Meskipun begitu, masih ada kakek Tegar, yang diperankan artis senior Deddy Mizwar yang menyayanginya dan selalu mendukung keinginan Tegar untuk sekolah. Meski memiliki keterbatasan, Tegar selalu berusaha untuk menjadi anak yang berprestasi dan ingin bersekolah setinggi mungkin.
“Masyarakat Indonesia harus menonton film ini, Tegar adalah simbol seorang anak yang berbeda. Berbeda fisik namun tidak berbeda karya, bahkan karyanya bisa melebihan orang normal pada umumnya,” ujar Dewi Motik Pramono, pegiat sosial yang mendirikan yayasan untuk anak anak disabilitas. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.